Senin, 14 Desember 2015

Candi Bahal,Portibi.Padang Lawas Utara

Candi BahalBiaro Bahal, atau Candi Portibi adalah kompleks candi Buddhaaliran Vajrayana yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak,PortibiKabupaten Tapanuli Selatan,Sumatera Utara, yaitu sekitar 3 jam perjalanan dari Padangsidempuan atau berjarak sekitar 400 km dari KotaMedan. Candi ini terbuat dari bahanbata merah dan diduga berasal dari sekitar abad ke-11 dan dik2aitkan dengan Kerajaan Pannai, salah satu pelabuhan di pesisir Selat Malaka yang ditaklukan dan menjadi bagian darimandala Sriwijaya.[1]

Candi ini diberi nama berdasarkan nama desa tempat bangunan ini berdiri. Selain itu nama Portibi dalam bahasa Batak berarti 'dunia' atau 'bumi' istilah serapan yang berasal dari bahasasansekertaPertiwi (dewi Bumi).

Candi ini merupakan kompleks candi (dalam istilah setempat disebut biaro) yang terluas di provinsi Sumatera Utara, karena arealnya melingkupi kompleks Candi Bahal I, Bahal II dan Bahal III. Seluruh bangunan di ketiga kompleks candi dibuat dari bata merah, kecuali arca-arcanya yang terbuat dari batu keras. Masing-masing kompleks candi dikelilingi oleh pagar setinggi dan setebal sekitar 1 m yang juga terbuat dari susunan bata merah. Di sisi timur terdapat gerbang yang menjorok keluar dan di kanan-kirinya diapit oleh dinding setinggi sekitar 60 cm. Di setiap kompleks candi terdapat bangunan utama yang terletak di tengah halaman dengan pintu masuk tepat menghadap ke gerbang.

Bahal ISunting

Candi Bahal 1 dibangun di pelataran seluas sekitar 3000 m² yang dikelilingi pagar dari susunan batu merah setinggi 60 cm. Dinding pagar tersebut cukup tebal, yaitu sekitar 1 m. Bangunan utama Candi Bahal I terletak di tengah halaman, menghadap ke gerbang. Di antara bangunan utama dan pintu gerbang terdapat pondasi batur atau panggung berbentuk dasar bujur sangkar berukuran sekitar 7 x 7 m. Bangunan utama Candi Bahal I merupakan yang terbesar dibandingkan dengan bangunan utama Candi Bahal II dan II. Bangunan utama ini terdiri atas susunan alas atau tatakan, kaki, tubuh dan atap candi. Tatakan candi berdenah dasar bujur sangkar seluas sekitar 7 meter persegi dengan tinggi sekitar 180 cm. Di atas tatakan berdiri kaki candi setinggi 75 cm, dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar seluas 6 meter persegi. Selisih luas tatakan dan kaki candi membentuk selasar mengelilingi kaki candi.

Candi Bahal I menghadap ke Timur, di pertengahan sisi timur, tepat di depan tangga naik ke kaki permukaan candi, tatakan candi menjorok ke luar sepanjang sekitar 4 meter dengan lebar sekitar 2 m. Di ujung pelataran memanjang tersebut terdapat tangga yang diapit oleh sepasang kepalamakara di pangkalnya. Sepanjang sisi utara dan selatan dinding jalan pelataran menuju tatakan terdapat pahatan berbentuk orang dalam berbagai posisi. Walaupun banyak bagian pahatan yang sudah rusak, masih terlihat bentuk orang yang tampak seperti sedang menari. Di sepanjang sisi timur atau depan tatakan terdapat pahatan berbentuk raksasa yang sedang duduk.

Tubuh candi berupa bangunan bersegi empat dengan alas berbentuk bujur sangkar seluas 5 meter persegi. Selisih luas tubuh candi dengan permukaan kaki candi membentuk selasar selebar sekitar 1 m. Untuk mencapai pintu masuk ke ruang di dalam tubuh candi terdapat tangga setinggi sekitar 60 cm dari permukaan kaki candi. Dalam tubuh candi terdapat ruangan kosong berukuran sekitar 3 meter persegi yang dikelilingi dinding setebal sekitar 1 meter. Lebar ambang pintu masuk sekitar 120 x 250 cm. Tidak terdapat pahatan yang menghiasi bingkai pintu. Atap Candi Bahal I berbentuk dagoba, yaitu stupa berbentuk silinder, dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Pahatan untaian bunga melingkari tepian atap.

Bahal IISunting

Candi Bahal II terletak sekitar 100 meter dari jalan dan sekitar 300 meter dari Candi Bahal I. Pelataran Candi Bahal II sama luasnya dengan pelataran Candi Bahal I dan juga dikelilingi pagar bata, akan tetapi ukuran bangunan utamanya lebih kecil dari bangunan utama Candi Bahal I. Pada pertengahan sisi timur, dinding halaman melebar, membentuk lantai yang menjorok sekitar 4 m ke arah luar halaman candi. Dinding setinggi sekitar 70 cm mengapit sisi kanan dan kiri lantai tersebut sampai ke batas tangga yang terdapat sisi timur.

Bangunan utama Candi Bahal II terdiri atas susunan tatakan, kaki, tubuh dan atap candi. Tatakan candi berdenah dasar bujur sangkar seluas sekitar 6 meter persegi dan setinggi sekitar 1 meter. Di depan pangkal tangga bangunan utama terdapat sepasang kepala makara dengan mulut terbuka. Di atas tatakan berdiri kaki candi setinggi 75 cm, dengan denah dasar berbentuk bujur sangkar seluas 5 meter persegi. Selisih luas tatakan dan kaki candi membentuk selasar mengelilingi kaki candi.

Dalam tubuh Candi Bahal II juga terdapat ruangan kosong berukuran sekitar 3 meter persegi, dikelilingi dinding setebal sekitar 1 meter. Pintu masuk selebar sekitar 120 x 250 cm menghadap ke timur tanpa pahatan hiasan apapun pada bingkainya. Dinding tatakan, kaki dan tubuh candi juga polos tanpa hiasan pahatan. Atap Candi Bahal II berbentuk limas dengan puncak persegi empat.

Bahal IIISunting

Candi Bahal II berjarak sekitar 100 meter dari jalan, namun untuk mencapai lokasi Candi Bahal III pengunjung harus melalui jalan setapak, pematang sawah dan perumahan penduduk. Terdapat banyak kemiripan antara Candi Bahal III dan kedua candi Bahal lainnya. Pelataran candi yang luasnya relatif sama juga dikelilingi pagar batu bata dengan ketebalan dan ketinggian yang sama. Gerbang untuk masuk ke halaman juga terletak di sisi timur. Sama halnya dengan bangunan utama Candi Bahal III yang terletak di tengah pelataran. Gerbang Candi Bahal III lebih mirip dengan gerbang Candi Bahal I, karena tangga naik ke gerbang terletak di sisi utara dan selatan. Tangga di gerbang Candi Bahal II terletak di timur.

Ukuran dan bentuk bangunan utama Candi Bahal III sangat mirip dengan bangunan utama Candi Bahal II. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi juga terletak di timur. Tidak terdapat pahatan pada bingkai pintu, namun sepanjang dinding tatakan dihiasi pahatan dengan motif yang mirip bunga. Atap Candi Bahal II berbentuk limas dengan puncak persegi empat. Mirip dengan atap Candi Bahal II.

Para peneliti mengungkapkan bahwa candi di desa Bahal ini adalah tiga di antara 26 runtuhan candi yang tersebar seluas 1.500 km² di situs percandian Padanglawas, yang berarti candi-candi yang terletak di padang luas yang mencakup, di antaranya:

  1. Candi Pulo
  2. Candi Barumun
  3. Candi Singkilon
  4. Candi Sipamutung
  5. Candi Aloban
  6. Candi Rondaman Dolok
  7. Candi Bara
  8. Candi Magaledang
  9. Candi Sitopayan
  10. Candi Nagasaribu.

Kemungkinan, persawahan dan perkampungan di sekitar candi-candi tersebut tadinya merupakan padang yang sangat luas. Dari sekian banyak candi Padanglawas hanya Candi Bahal yang sudah selesai dipugar, Candi Sipamutung dan Candi Pulo sedang dalam proses renovasi, sedangkan candi lainnya masih berupa reruntuhannya.

Daerah pariwisata candi ini setiap harinya selalu ramai dikunjungi para wisatawan domestik serta wisatawan luar.


Rabu, 02 Desember 2015

Formula Air Minum

Produk air minum ini memang sangat terkenal di masyarakat khususnya di daerah Padang Lawas Utara,Labuhan batu selatan dan sekitarnya.berdiri dari tahun 2007 Yang didirikan oleh Yusrijal hasibuan

"Awalnya hanya sebagai pengisi ulang aqua galon saja,setelah itu saya mempunyai niat untuk memproduksi aqua gelas dan botol"ujar pemilik ud.formula tersebut.

Bersumber dari mata air yang terdapat di daerah batang baruhar jae kab.paluta(padang lawas utara).
Pemasaran air minum ini yang berupa jenia aqua gelas botol dan gallon di variasi dengan tampilan yang cukup higienis,sehingga memancarkan tampilan yang cukup bagus.

Produksi UD.formula ini bertempat di daerah Batang Baruhar Jae,kab.padang lawas utara.berjarak sekitar kurang lebih 3 km dari kota gunung tua.

Semoga produksi air minum ini dapat dinikmati oleh masyarakat indonesia khusunya masyarakat padang lawas utara,anda dapat menikmati produk ink dengan membelinya di kedai-kedai kecil yang terdapat di lingkungan sekitar anda.

Crosser Muda Paluta RIFAY H 112

Bibit muda crosser Padang Lawas Utara ini tampil membanggakan di pentas Kejuaraan RCM cup Putaran pertama crosser ini cukup tampil dominan. 

Tengok saja, Moto 1 atau simpelnya race pertama, peringkat 4 besar disapu crosser paluta ini dengan pemuncak podiumnya adalah rifay h

Crosser Grastrack yang ditempa Formula team dari Cucenk bengkel ini keluar menjadi pemenang unggul dari Chio bell,awal h,andrha 20 dan crosser lainya.

Crosser paluta ini hanya diberi jatah finish 5 besar. "Memang baru kemarin menjajal lintasannya, baru kali ini bisa merasakan trek karakter high speed. Masih ada yang mesti dibenahi terkait stamina." 

"Di beberapa putaran sempat drop staminaku," tutur Rifay H crosser dengan nomor 112 itu.

Moto 2 lagi-lagi crosser paluta ini menjadi kampiun, kali ini giliran Awal h memuncaki podium diikuti Rifay h, menyisakan 5 besar buat crosser paluta dan crosser kab.lainya.

Air Terjun Silima - lima Tapanuli Selatan

Air Terjun ini merupakan sebuah kawasan berupa kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. dengan ibukota Sipirok.Pada awalnya kabupaten ini merupakan kabupaten yang amat besar dan beribukota di Padang Sidempuan namun sebagian daerah telah memisahkan diri dari kabupaten induk dan berdiri sendiri.

Secara garis besar, kabupaten ini dilintasi oleh bukit barisan, sehingga diseluruh penampakannya pasti terlihat bukit dimana-mana. Kabupaten ini masih memiliki daerah reservasi air di kawasan hutan Batang Toru yang masih kaya akan flora dan fauna yang sudah langka seperti kancil, rusa, kelinci, harimau, kucing hutan, tapir, anggrek hutan dan lain-lain. Dan sekarang sudah diusulkan menjadi kawasan Hutan Lindung. Karena sudah sangat rawan dengan perambahan hutan yang mengancam kehidupan yang ada di sekitar kawasan tersebut.

Terdapat beberapa bukit dan gunung yang terkenal, antara lain Gunung Lubuk raya, Gunung Sibual-buali (masih aktif, dan memiliki geyser dan sumber air panas yang di tampung di dua kolam pemandian umum di daerah sipirok, bukit (tor) Simago-mago, dan lain-lain.

Salah satu objek wisata (DTW) yang masih jarang dikunjungi adalah Air terjun Silima-lima, terletak di Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan. Menghabiskan waktu sekitar 1 jam bila dari  Kota Padangsidimpuan untuk mencapai desa ini. Kecamatan Marancar secara geografis berada di lembah sempit yang diapit oleh dua buah gunung, yakni Gunung Sibuali-buali dan Gunung Lubuk Raya

Air terjun ini menjadi salah satu destinasi wajib bagi kamu yang suka adventure, karena treknya yang cukup menantang alias adu nyali. Dengan ketinggian air mencapai 80 m, semburan air lepas dan menciptakan keindahan yang teramat sangat. Terlebih suasana lokasi yang sepi dan hijaunya hutan tentu akan menambah kekaguman anda.

Jumat, 27 November 2015

Air Terjun Sipiso Piso


Air terjun Sipiso-piso terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Kecamatan ini berada sekitar 24 km dari Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.
Air Terjun Sipiso-piso merupakan sebuah kawasan wisata alam yang terletak tidak jauh dari permukiman masyarakat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara. Dapat dibilang, mengunjungi desa ini tidak berbeda dengan berwisata ke Air Terjun Sipiso-piso. Secara geografis, Desa Tongging berada di dataran lebih rendah, sementara Air Terjun Sipiso-piso terletak di perbukitan yang lebih tinggi dari Desa Tongging. Air terjun ini berada di ketinggian lebih kurang 800 meter dari permukaan laut (dpl) dan dikelilingi oleh bukit yang hijau karena ditumbuhi hutan pinus.
Nama air terjun yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karo ini memiliki makna yang khas. Sebagaimana disebut dalam berita harian /Suara Indonesia Baru/, bahwa Sipiso-piso berasal dari piso yang artinya pisau. Derasnya air-air yang berjatuhan dari bukit berketinggian di atas seratus meter ini diperumpamakan layaknya berbilah-bilah pisau yang tajam. Selain itu, jurang yang curam jika dilihat dari puncak bukit membuat orang setempat menyebutnya piso dari Tanah Karo
Sebagai kabupaten yang berkembang, sektor pariwisata di Tanah Karo menjadi salah satu potensi unggulan yang diharapkan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), di samping sektor pertanian dan industri tentunya. Di sektor ini, Kabupaten Karo memiliki objek wisata yang menarik, misalnya gunung berapi, sumber air panas, kawasan pegunungan, danau, air terjun, rumah tradisional, kebudayaan masyarakat lokal, dan lain sebagainya.
Dalam perkembangannya, objek-objek wisata di Tanah Karo mulai dikembangkan dan dipromosikan ke luar daerah, termasuk Air terjun Sipiso-piso sendiri. Meskipun seolah terjadi persaingan di antara objek-objek wisata itu, hal ini tetap menjadi nilai positif karena masing-masing objek menjadi terpacu untuk berkembang dan mampu menarik wisatawan sebanyak mungkin. Sebagai contoh, di Desa Tongging belum lama ini telah didirikan Taman Wisata Iman (TWI). Meskipun demikian, TWI yang konon lebih banyak menyerap perhatian wisatawan untuk datang, pesona Sipiso-piso tetap saja tidak akan tergantikan.
Dari kesemuanya itu, Sipiso-piso tetap istimewa. Hanya terpisah jarak sejauh 35 km dari kota wisata terkenal di Indonesia, Kota Berastagi, Kabupaten Karo, dan hanya memerlukan sekitar 45 menit dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatra Utara, Air Terjun Sipiso-piso terbukti mampu mengangkat reputasi Kabupaten Karo sebagai salah satu daerah tujuan pelancong domestik maupun mancanegara. Tonggo Simanungsong, seorang pecinta wisata, mengatakan bahwa wisatawan mancanegara yang banyak mengunjungi Air Terjun Sipiso-piso berasal dari Malaysia, Singapura,Prancis, dan Belanda. Bagi wisatawan lokal, panorama di Tongging ini sudah sangat dikenal, malahan ada yang mengatakan kabar ini telah sampai ke santero dunia karena keindahan alamnya yang menakjubkan.
Dahsyat!!! Begitulah perasaan Anda ketika pertama kali menginjakkan kaki di Desa Tongging, desa di mana Air Terjun Sipiso-piso berada. Dengan mengunjungi Desa Tongging, Anda akan menikmati pemandangan yang indah seperti kawasan wisata di Desa Tao Silalahi yang berada di dekatnya. Sebelum menikmati air terjun dari dekat, Anda akan disuguhi pemandangan indah Tanah Karo dari gardu pandang yang ada di puncak bukit, titik pangkal aliran air terjun Sipiso-piso. Dari puncak bukit yang mengitari Air Terjun Sipiso-piso ini pula Anda dapat menyaksikan keindahan lansekap Danau Toba, sebuah danau vulkanik terbesar di dunia.
Setelah itu, untuk menjelajahi keelokan alam Sipiso-piso dari dekat, Anda harus menyusuri punggung bukit melalui ratusan anak tangga kecil yang telah disediakan untuk turun dan mendekati air terjun tersebut. Jajaran anak tangga yang telah dipersiapkan itu merupakan jalan utama yang aman untuk.
Sesampainya di bawah, Anda dapat memandang ke arah bukit-bukit kecil yang ada di hadapan Anda. Ketakjuban Anda akan tingginya bukit-bukit tersebut akan dibarengi dengan suara gemuruh percikan ribuan butiran air yang memantul dari titik jatuhnya air. Karena air terjun ini memiliki ketinggian 120 meter atau sekitar 360 kaki sebelum mengalir ke Danau Toba, maka banyak orang yang pernah berkunjung ke tempat ini mengatakan besaran butiran percikan air jatuh di Sipiso-piso lebih besar dari Air terjun Sigura-gura?sebuah daerah wisata alam terkenal di Sumatra Utara

Sabtu, 21 November 2015

Keagungan Mesjid Raya Medan


masjid al mashun medanMasjid Al Mashun Medan atau biasa disebut dengan Masjid Raya Medan tentu sudah banyak yang mengetahui dan menjadi tujuan penting dari perjalanan wisata bagi umat islam saat berada di Medan. Masjid tua ini berada di jantung kota Medan. Meski bangunan masjid ini sudah terbilang cukup tua namun justru membuat kesan yang ada pada masjid ini menjadi semakin menarik wisatawan untuk mengunjungi atau sekedar beribadah di tempat ini. Ornamen yang masih sangat khas kerajaan Islam Melayu Deli ini sampai sekarang menjadi bangunan ibadah yang sangat dibanggakan oleh warga muslim Medan dan Sumatera Utara.
Masjid Raya Medan juga termasuk ke dalam Masjid bersejarah di Indonesia, sehingga daya tariknya sangat kuat bagi para pengunjung, Masjid ini pun tak dilewatkan oleh para wisatawan yang sedang berada di Medan untuk dikunjungi sekedar melaksanakan ibadah atau pun beritikaf siang atau pun dimalam hari. Terlebih pada bulan bulan tertentu Masjid ini cukup ramai dikunjungi seperti saat Bulan Ramadhan pintu Masjid Raya Medan ini nyaris tidak pernah tertutup dan sepi pengunjung.
Keagungan dan keindahan bangunan Masjid Raya Medan masih tetap dijaga dan masjid ini juga menjadi identitas kota Medan. Masjid Raya Medan bukan hanya sekedar bangunan biasa namun juga menyimpan banyak keunikan dari gaya arsitektur, bentuk bangunan masjid, menara, kubah, ornamen-ornamen kaligrafi dan pilar utama masjid yang sangat lekat pada bangunan tua ini menjadi daya tarik yang luar biasa.
Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur tengah, India dan juga Eropa pada abad ke 18. Yang membuat Masjid Raya Medan ini menarik adalah bentuk bangunan masjid yang biasanya berbentuk segi empat, namun berbeda dengan Masjid Raya Medan berbentuk bundar segi delapan dengan 4 serambi utama, di depan, belakang dan juga samping kiri dan kanan. Sekaligus pintu utama masuk ke dalam Masjid Raya Medan.
Bukan hanya bangunan Masjid Raya Medan yang menjadi satu-satunya situs sejarah dari kota Medan, namun ada juga terdapat istana yang wajib dikunjungi ketika berada di kota Medan, yaitu Istana Maimun yang merupakan istana kebesaran Kesultanan Deli dengan warna kuning dan khas gaya aksen seni bina Melayu di pesisir timur. Bangunan ini merupakan mercu tandang yang terkenal di kota Medan

Bangunan Tua Rumah Tjong A fie


bagunan tua rumah tjong a fie 
Terdapat satu lagi bangunan tua dari kota Medan yang juga dapat disinggahi saat melakukan perjalanan wisata di kota Medan, yaitu Rumah Tjong A Fie yang merupakan warisan rumah besar yang berada di Jalan Ahmad Yani. Nama yang kini sering disebut sebagai identitas rumah bangunan tua ini berasal dari pemilik rumah Tjong A Fie yang merupakan seorang banker yang datang dari Cina dan berhasil membangun sebuah bisnis perkebunan yang besar.
Rumah ini dibangun pada tahun 1895 dan selesai pembangunannya pada tahun 1900. Bangunan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena bangunan yang memiliki ukiran kayu yang sangat cantik dan juga fitur unik dengan dua singa batu duduk di pelataran pintu masuk bangunan.
Rumah Tjong A Fie ini juga sangat besar dan memiliki gaya campuran China Melayu dan juga Eropa. Bangunan yang memiliki 40 kamar ini dicat dengan warna kuning serta hijau membuat kesan asri saat berada di rumah tersebut.
Pengaruh ornamen China dalam rumah ini bisa terlihat dengan sangat jelas di bagian ukiran dan lukisan langit-langitm dan disandingkan dengan elemain Eropa dan Art Nouveau yang tergantung di langit-langit menjadi semakin menarik berada di dalam bangunan tua ini. Di dalam Rumah Tjong A Fie, kita jatuh seolah-olah kita sudah kembali pada pergantian abad terakhir